SHARE

Ilustrasi (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Anggota Komisi II DPR RI Anwar Hafid menilai anggota Tim Seleksi (Timsel) calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 harus menjaga netralitas dalam menjalankan proses seleksi penyelenggara Pemilu.

"Kata kunci integritas dalam konteks pemilu adalah menjamin bahwa proses, termasuk aktor yang akan menjalankan tahapan pemilu benar-benar berdiri di atas netralitas dan tidak berpihak," kata Anwar di Jakarta, Selasa (12/10/2021).

Dia menilai jika Timsel yang terpilih tidak bisa menjaga netralitas dalam menentukan proses seleksi penyelenggara pemilu, tentu itu tidak boleh dibiarkan.

Karena itu, menurut dia, semua pihak harus sama-sama mengawasi proses yang dilakukan Timsel dalam melaksanakan seleksi calon penyelenggara pemilu.

"Ketika mereka tidak menjalankan sesuai dengan prosedur yang ada, maka masyarakat, DPR dan lembaga sipil pasti akan bersikap terutama berhubungan dengan netralitas penyelenggara jangan sampai berpihak pada kepentingan politik kekuasaan," ujarnya.

Anwar menegaskan bahwa kejujuran Pemilu di Indonesia dimulai dari integritas Timsel sehingga diharapkan integritas itu di miliki anggota timsel.

Menurut dia, dari proses yang dijalankan Timsel, akan dipilih penyelenggara pemilu yang kredibel, jujur dan independen yang bisa menjaga muruah demokrasi dan pemilu.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengumumkan Tim Seleksi calon anggota KPU RI dan Bawaslu RI periode 2022-2027.

Mendagri Tito Karnavian di Jakarta, Senin, mengatakan ada 11 nama yang mengisi jabatan pada Tim Seleksi tersebut.

Halaman :