SHARE

Istimewa

Platform mulia

Pemahaman-pemahaman itu baru menggejala beberapa dekade terakhir.

Namun ide memberi kesempatan sama kepada kaum difabel, sudah dirintis sejak lama dirintis para pelaku olahraga ketika manusia membuat kompetisi khusus kaum difabel dalam apa yang disebut 'gerakan paralimpiade'.

Gerakan ini sendiri berpegang kepada empat nilai dasar kompetisi, yakni (1) tekad mendorong manusia mengerahkan kemampuan fisiknya sampai batas maksimal.

Kemudian, (2) kesetaraan bahwa kompetisi olahraga adalah agen perubahan dalam mendobrak hambatan yang menghadang penyandang disabilitas.

Kemudian, (3) keberanian dalam berusaha mencapai apa yang dianggap awam sebagai hal yang berbatas, dan (4) inspirasi untuk dunia dan manusia lainnya.

Intinya, Para Games menyalakan harapan, semangat juang dan membantu penyandang disabilitas menggapai impiannya, selain menjadi platform hebat dalam membuat mereka terlibat lebih jauh dalam masyarakat dan dalam mewujudkan impiannya sendiri.

Gerakan itu kian membesar dan mengilhami dunia dari masa ke masa, termasuk di Asia Tenggara yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2017 memiliki sekitar 90 juta penyandang disabilitas.

Asia Tenggara memang baru dua dekade terakhir ini aktif dalam gerakan itu dengan menyelenggarakan ASEAN Para Games sejak 2001.

Tetapi yang sudah dilakukan ASEAN akan terus membesar dari waktu ke waktu, untuk tak saja memberdayakan penyandang disabilitas, namun juga untuk membuat masyarakat kawasan ini semakin menjunjung kesetaraan dan memajukan masyarakat yang inklusif.

Apa yang akan terjadi di Solo mulai akhir bulan ini sampai awal Agustus nanti, bisa semakin menegaskan bahwa ASEAN Para Games adalah platform hebat nan mulia dalam mengajak dan memberi tempat kepada penyandang disabilitas untuk bersama membangun masyarakat yang inklusif.

Halaman :
Tags
SHARE