SHARE

Bantuan ATENSI diberikan kepada 29 orang yang terdiri dari kluster anak, kluster disabilitas, kluster rentan dan kluster lanjut usia, serta kluster korban bencana dan kedaruratan di Solo dan sekitarnya.

CARAPANDANG - Kementerian Sosial membantu puluhan kelompok miskin dan rentan meretas usaha ekonomi. Mereka mendapatkan berbagai macam bantuan usaha, produksi kue, usaha menjahit, jualan es, dan sebagainya.

Bantuan ATENSI diberikan kepada 29 orang yang terdiri dari kluster anak, kluster disabilitas, kluster rentan dan kluster lanjut usia, serta kluster korban bencana dan kedaruratan di Solo dan sekitarnya.  Selain itu juga dilakukan khitanan massal untuk 78 anak berkebutuhan khusus. Total bantuan Kemenesos melalui Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Solo senilai Rp 229.571.900.

Bantuan ATENSI termasuk juga bantuan usaha, merupakan bagian dari tindak lanjut arahan  Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk melakukan akselerasi penanganan kemiskinan. Kepala Sentra Soeharso Supriyono menyatakan, bantuan modal usaha diharapkan mendorong para penerima manfaat mandiri secara ekonomi.

“Bantuan juga menyasar penyandang disabilitas. Mereka memiliki hak yang sama dengan orang lainnya. Negara melalui Kementerian Sosial memiliki tugas untuk melindungi dan memfasilitasi pemenuhan hak-hak mereka,” kata Supriyono, di Solo belum lama ini. 

Whats-App-Image-2023-08-31-at-13-33-22

Untuk memberikan dukungan secara berkelanjutan, Sentra akan secara konsistem memperkuat dan meningkatkan kualitas SDM, yakni penyuluh sosial dan pekerja sosial yg berhadapan dengan masyarakat secara intens. 

"Untuk bisa memenuhi hak para penyandang disabilitas yang pertama kita harus kuat. Penguatan itu bisa dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas SDM, terutama untuk penyuluh sosial dan pekerja sosial yang sering sekali berhadapan dengan masyarakat secara langsung," kata Supriyono. 

Bantuan ATENSI diberikan dalam kaitanntya dengan peringatan HUT Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso ke-72. Peringatan mengambil tema “Kampanye Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.” Penyerahan bantuan (28/08) merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan yang telah digelar sejak Jumat (11/8) lalu. 

Berbagai kegiatan digelar untuk merayakan HUT Sentra sekaligus memperingati Dirgahayu RI ke-78. Lomba Penerima Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), berbagai macam lomba untuk pegawai, upacara 17 Agustus, Fashion Show Budaya Adat, Ziarah dan Khitanan Massal.

Kluster Bantuan

Dalam acara puncak peringatan HUT Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso, Kemensos pun menyerahkan bantuan ATENSI kepada para penerima manfaat. Adapun bantuan yang diserahkan terbagi ke dalam lima kluster. Kluster pertama adalah kluster anak yang diberikan kepada lima penerima manfaat berupa bantuan penambahan nutrisi dan peralatan sekolah senilai Rp 1.500.000 untuk masing-masing anak.

Kluster kedua yang merupakan kluster disabilitas berupa bantuan modal usaha yang besarannya berbeda, bergantung pada hasil asesmen yang telah dilakukan oleh Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso. Dalam penyerahan kali ini, bantuan yang diserahkan berupa bantuan modal untuk usaha produksi kue, bantuan usaha menjahit, usaha jualan es, dan dua unit motor roda tiga.

Kluster berikutnya mencakup kluster rentan dan kluster lanjut usia. Kluster rentan mendapatkan bantuan modal untuk usaha mie ayam dan usaha jual beli pulsa. Sedangkan kluster lansia berupa bantuan kebutuhan dasar dan modal usaha, antara lain untuk usaha mie ayam dan bakso, penambahan modal keripik talas, dan penambahan modal usaha jual sayur matang.

Kluster terakhir merupakan kluster korban bencana dan kedaruratan. Bantuan cash transfer masing-masing senilai Rp 2.400.000 diserahkan kepada dua penerima manfaat untuk perbaikan rumah yang roboh dan rumah terbakar.

Whats-App-Image-2023-08-31-at-13-33-22a

Widyasmini (49), penerima manfaat asal Laweyan, Surakarta ini mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan bantuan modal usaha berupa peralatan membuat kue dari Kementerian Sosial. Ibu yang biasa membuat kue-kue kering ini, tadinya hanya memproduksi kue di hari besar dengan peralatan hasil pinjaman  tetangganya. Kini, Widyasmini pun makin bersemangat karena telah memiliki peralatan sendiri.

"Saya itu tadinya hanya bisa membuat kue saat lebaran atau hari besar. itu saja ovennya saya pinjam dari tetangga. Nah sekarang saya dikasih oven, kompor dan lainnya, saya senang sekali. Jadi semangat bikinnya. Sekarang kan saya tidak perlu minjam lagi, saya juga bisa bikin kue lebih banyak dan tidak hanya hari besar. Kalau ada yang pesan ya bisa langsung dibikin," kata Widyasmini antusias.

Selain bantuan ATENSI untuk lima kluster tersebut, Kementerian Sosial juga menyerahkan lima kursi roda adaptif dan juga 6 pasang alat bantu dengar. 

Embun, ibu dari Mahadva Bagus Pratama mengungkapkan rasa bahagia karena putranya mendapatkan bantuan kursi roda. Dengan adanya kursi roda adaptif, Embun merasa lebih tenang karena anak Bagus lebih aman. Sebelumnya, Embun kerap khawatir anak usia 15 tahun itu akan terjatuh saat memakai kursi roda tanpa pengaman. Kini dia tidak perlu khawatir lagi. Embun pun merasa bahagia karena merasa ini pertama kalinya putranya diperhatikan oleh negara. 

"Sebelumnya Bagus ini kan hanya memakai kursi roda biasa. Anaknya itu sering takut nyusruk (terjatuh ke depan). Kalau pakai ini kan aman ya, ada tali-tali pengamannya. Saya baru pertama kalinya dapat bantuan. Rasanya senang banget, ini pertama kalinya negara memerhatikan anak saya," ucapnya penuh rasa syukur. 

Setelah penyerahan bantuan ATENSI, acara puncak ini pun turut dimeriahkan dengan penampilan dari para penerima manfaat di Sentra. Tak hanya staf, residen dan para penerima manfaat yang menikmati penampilan mereka, mantan kepala Balai dan purna karya, Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung,  Kepala Dinas Sosial Surakarta, serta Kepala Dinas Sosial Kabupaten Boyolali pun tampak hadir dalam kegiatan ini.



Tags
SHARE