SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa syarat mutlak agar ekonomi Indonesia dapat pulih adalah menjaga penanganan pandemi COVID-19 agar tidak terjadi gelombang ketiga.

"Diharapkan 80 persen masyarakat sudah divaksinasi pada akhir tahun 2021 dan dosis kedua bisa diselesaikan pada kuartal pertama tahun depan. Untuk pemulihan ekonomi tetap dilanjutkan pada tahun 2022 terutama untuk sektor kesehatan dan perlindungan sosial,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menko Airlangga menyatakan terjaganya pertumbuhan ekonomi dan terkendalinya pandemi COVID-19 menjadi bukti tepatnya kebijakan dan program pemerintah.

Pemerintah dalam dua tahun terakhir berhasil menahan kontraksi ekonomi di tahun 2020 yang hanya sebesar minus 2,07 persen (yoy) dan menjadikan Indonesia menempati peringkat ke-4 di antara negara G20.

Memasuki tahun 2021, penguatan pengendalian pandemi juga berhasil mendorong ekonomi Indonesia untuk tumbuh sebesar 7,07 pe4sen (yoy) di triwulan II-2021 dan merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

"Konsumsi pemerintah terus memegang peranan aktif dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama pandemi, termasuk di Triwulan II-2021. Alhasil, upaya ini dapat mendorong peningkatan pada komponen konsumsi rumah tangga dan investasi," ujar Airlangga.

Selain itu, pemulihan yang terjadi di berbagai sektor utama, seperti sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor konstruksi, serta sektor transportasi dan pergudangan mencerminkan aktivitas ekonomi sudah mulai bangkit kembali.

Begitu juga dengan upaya pengendalian inflasi di level 1,68 persen (yoy) pada tahun 2020. Hingga September 2021, inflasi juga masih terjaga rendah dan stabil di level 1,60 persen (yoy).

Sementara dalam hal investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami kenaikan.

Halaman :