SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Sebagian kalangan masyarakat menyebut nama pahlawan nasional asli Jakarta Mohammad Husni Thamrin lebih pas menjadi nama baru Jakarta International Stadium bukan cuma untuk diabadikan pada salah satu nama tribun stadionnya saja.

Sutradara dan Penulis Skenario The Jak Andibachtiar Yusuf mengatakan biasanya pada tribun stadion diabadikan nama tokoh-tokoh besar sepakbola, bukan pahlawan nasional.

"Tribun biasanya disematkan nama tokoh-tokoh sepakbola di satu klub, misalnya Tribun Sir Alex Ferguson (di Old Trafford, Manchester). Ini (penamaan stadion JIS) kan ada di skala yang lebih besar," kata Yusuf dalam diskusi bertajuk 'Kenapa MH Thamrin Harus Jadi Nama JIS? secara daring di Jakarta, Senin.

Pandangan itu didukung oleh sejarawan JJ Rizal (akrab dipanggil Jeje) yang mengatakan secara tradisi, tribun stadion diberi nama olahragawan atau atlet sepakbolanya. Tapi nama stadion itu mengacu kepada karakter yang jauh lebih besar.

Menurut Jeje, tokoh yang bisa memperlihatkan kalau olahraga itu bukan sekadar olahraga, tapi sebuah medium yang lebih besar untuk gerakan kebangsaan adalah MH Thamrin.

MH Thamrin, menurut Jeje, adalah sosok yang menggerakkan klub sepakbola di Jakarta dengan menyandang 'Indonesia' pada nama tengahnya, yakni Voetbalbond Indonesische Jacarta (VIJ), hingga menarik perhatian pemerintah kolonial Belanda.

Anggota Dewan Rakyat (Volksraad) itu juga membangun sejarah persepakbolaan di Jakarta yang memberikan gambaran betapa dunia pergerakan nasional yang digagas oleh pemuda sangat dekat dengan pergerakan dalam dunia sepakbola.

Dan sepakbola pada masa itu menjadi Arsenal Politik kebangsaan, dimana Jakarta menjadi semacam Kota Kebangsaan Sepakbola Indonesia.

Secara tidak langsung, MH Thamrin berjasa dalam meletakkan cikal bakal sepakbola Indonesia hingga berkembang melahirkan atlet-atlet yang hebat seperti sekarang.

"Jadi dia memang nama yang akan setimpal dengan besar bangunan, monumental bangunannya, dengan besar jasa dan monumentalnya perjuangan Husni Thamrin di dalam sepakbola dan pergerakan kebangsaan sebagai suatu kesatuan dari wajah Indonesia," kata Jeje.

Untuk itu, digalang lah petisi pada situs change.org untuk mengganti nama Jakarta International Stadium menjadi Stadion MH Thamrin.

Petisi tersebut telah ditandatangani oleh 5.730 orang dengan target 7.500 orang, Senin (20/6)

Cucu MH Thamrin Dieny Tjokro berharap dengan menyandang nama MH Thamrin, Jakarta International Stadium mampu menularkan integritas dan profesionalisme sang pahlawan nasional kepada atlet-atlet sepakbola Indonesia.

"Beliau berjuang demi nusa bangsa, demi kebaikan kaum Betawi dan kemerdekaan nasional Republik Indonesia, saya pikir itu sesuatu yang sangat dalam, menurut saya, untuk bisa ditanamkan kepada atlet-atlet sepakbola kita," kata Dieny. 

Tags
SHARE