SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga minyak naik sekitar dua dolar AS pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), didukung oleh kekhawatiran pasokan, penurunan dolar AS ("greenback") dan kekuatan awal di pasar ekuitas.

Harga minyak tampak maju-mundur karena beberapa permintaan bahan bakar khawatir dapat melemah jika Federal Reserve menaikkan suku bunga AS terlalu agresif.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September ditutup menguat 1,95 dolar AS atau 1,9 persen, menjadi 105,15 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September terangkat 2,0 dolar AS atau 2,1 persen, menjadi menetap di 96,70 dolar AS per barel.

"Dolar AS yang sedikit lebih lemah dan pasar ekuitas yang membaik mendukung naiknya harga minyak," kata analis minyak UBS Giovanni Staunovo.

Setelah penguatan awal, saham AS bergerak lebih rendah dalam perdagangan sore, dengan investor berhati-hati tentang pertemuan Fed minggu ini dan laporan laba dari beberapa perusahaan yang sedang berlangsung.

Minyak berjangka telah bergejolak dalam beberapa pekan terakhir, tertekan oleh kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan permintaan bahan bakar, tetapi didukung oleh pasokan yang ketat, terutama sejak invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi Barat terhadap Moskow.

"Ekonomi AS dan Eropa melambat dan dengan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi minggu ini, para pedagang tetap sangat berhati-hati," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.
 

Halaman :
Tags
SHARE