SHARE

Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan

CARAPANDANG.COM -   Laut Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan sedang diperseterukan antara China, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain.

Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta agar  pemerintah untuk siap siaga di perairan  tersebut. Ini harus menjadi perhatian penting, sebab perairan Natuna Utara merupakan wilayah terluar Indonesia yang harus dipertahankan.

"Ini menjadi kewajiban pemerintah untuk memastikan seluruh wilayah, termasuk wilayah terluar di perairan Natuna Utara dalam kondisi aman,"ujar Syarief dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/1).

Menurutnya jika kondisi itu terus menerus terjadi maka akan ada potensi perang terbuka di Laut China Selatan. Jika ini benar terjadi maka  seluruh wilayah Asia Tenggara akan merasakan dampaknya.

"Indonesia harus  terus berjaga-jaga," tegasnya. 

Perseteruan yang terjadi saat ini jangan dianggap remeh. Pasalnya China yang membuat klaim sepihak terhadap Laut Cina Selatan berdasarkan sembilan garis putus-putus atau nine dash line --yang koordinatnya tidak pernah diketahui-- menyebabkan Amerika Serikat dan Inggris juga turut ikut campur.

"Kondisi ini akan berpotensi menjadi perang terbuka yang berakibat fatal," ujarnya.

Ia pun mendorong seluruh pemimpin di Asia Tenggara untuk bersama-sama menjadi fasilitator dan Indonesia bisa mengambil peran sebagai "lead" dalam menyelesaikan permasalahan di Laut China Selatan.

Menurut dia, ASEAN sebagai kawasan yang paling merasakan dampak dari perseteruan di Luat China Selatan, harus hadir juga sebagai jembatan dari masalah ini.

Syarief pun mendorong agar ASEAN mengedepankan pendekatan diplomasi dengan semangat million friends and zero enemy, Indonesia harus hadir dalam komunitas ASEAN untuk menjadi motor penggerak proses diplomasi dalam penyelesaian masalah di Laut Natuna Utara.

Tags
SHARE