SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Dolar merosot terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena sentimen risiko membaik dan investor fokus pada kenaikan harga-harga komoditas saat bank sentral global kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunga untuk menangkis inflasi yang terus-menerus tinggi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 93,57, menyusul penurunan 0,24 persen pada Selasa (19/10/2021).

Di pasar uang kripto, Bitcoin mencapai rekor tertinggi 67.017 dolar AS, sehari setelah ETF (exchange traded fund) Bitcoin berjangka pertama AS mulai diperdagangkan.

Greenback mencapai tertinggi satu tahun terhadap sekeranjang mata uang lainnya pekan lalu karena pelaku pasar meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan untuk memadamkan tekanan harga yang terus meningkat.

Namun demikian, taruhan itu telah memudar sementara investor memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih agresif di negara lain dan karena mata uang terkait komoditas termasuk dolar Kanada dan Australia berkinerja lebih baik.

"Ketika berbicara tentang bank sentral, ada banyak perkiraan agresif di luar sana," kata Bipan Rai, kepala strategi valas Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto, mencatat bahwa pasar kemungkinan melebih-lebihkan seberapa cepat kenaikan suku bunga akan terjadi.


Rai memperkirakan dolar dapat berkinerja lebih baik jika investor mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga di negara lain, meskipun "itu adalah sesuatu yang akan membutuhkan waktu untuk diperbaiki."

“Ketika dukungan datang untuk mendorong, mengingat fundamental yang mendasari di Amerika Serikat, yang masih sangat konstruktif untuk pertumbuhan, kami pikir The Fed mungkin akan menjadi bank sentral yang menaikkan suku bunga selama tahun-tahun mendatang dengan sedikit kenaikan lebih agresif daripada yang diperkirakan pasar saat ini,” kata Rai.

Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali pada akhir 2022.

Gubernur Fed Randal Quarles pada Rabu (20/10/2021) mengatakan bahwa sementara sudah waktunya bagi The Fed untuk mulai menghentikan program pembelian obligasi, akan terlalu dini untuk mulai menaikkan suku bunga dalam menghadapi inflasi tinggi yang kemungkinan akan surut tahun depan.
 

Halaman :
Tags
SHARE