SHARE

istimewa

Hasil apa yang diperoleh dari sertifikasi?

Selain menganggap bahwa sertifikasi itu penting, 93 persen perusahaan telah menerapkan program pelatihan untuk meningkatkan kesadaran siber.

Namun, 51 persen pimpinan perusahaan meyakini bahwa wawasan karyawan mereka belum mumpuni, sehingga timbul keraguan terhadap efektivitas program kesadaran keamanan yang diterapkan saat ini.

Bagi perusahaan yang membutuhkan pelatihan kesadaran keamanan, Fortinet menawarkan layanan Security Awareness Training melalui Fortinet Training Institute yang telah memenangkan penghargaan. Layanan itu meningkatkan perlindungan terhadap aset digital penting perusahaan dari ancaman siber (cyber threat) dengan membangun kesadaran karyawan akan keamanan siber.

Layanan itu juga selalu diperbarui oleh inteligensi ancaman FortiGuard Labs dari Fortinet sehingga karyawan dapat mempelajari sekaligus mengikuti perkembangan metode serangan siber (cyber attack) terkini untuk mencegah timbulnya risiko serta terjadinya pelanggaran di perusahaan.

Mengatasi tantangan dan retensi

Menemukan dan mempertahankan orang yang tepat untuk mengisi peran penting di bagian keamanan -- mulai dari spesialis cloud security hingga analis Security Operations Center (SOC) -- merupakan tantangan besar bagi perusahaan.

Hasil laporan menemukan bahwa 60 persen pimpinan perusahaan di Asia mengaku perusahaannya kesulitan merekrut karyawan dan 57 persen kesulitan mempertahankan karyawan.

Salah satu tantangan dalam rekrutmen adalah perekrutan perempuan, lulusan baru, dan kelompok minoritas. Di kawasan Asia-Pasifik, 76 persen perusahaan menganggap perekrutan lulusan baru sebagai tantangan terbesar, diikuti perekrutan perempuan oleh 75 persen pimpinan perusahaan.

62 persen menyatakan bahwa perekrutan kelompok minoritas sejak dulu menjadi tantangan tersendiri. Berdasarkan laporan, dalam upaya membentuk tim yang lebih mumpuni dan beragam, 90 persen perusahaan di Asia memiliki target keberagaman eksplisit sebagai bagian dari strategi perekrutannya.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa 75 persen perusahaan memiliki struktur formal untuk secara khusus merekrut lebih banyak perempuan, sementara 59 persen menerapkan strategi untuk mempekerjakan kelompok minoritas. Selain itu, 65 persen perusahaan melaksanakan upaya untuk mempekerjakan lebih banyak veteran.
 

Halaman :