SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Penundaan Musyawarah Daerah (Musda)  Partai Demokrat Jatim tahun 2021 merupakan langkah yang kurang tepat. Pasalnya saat ini adalah momentum yang baik, karena Demokrat tengah menjadi perhatian publik sejak munculnya dugaan adanya gerakan kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo  di Surabaya, Senin (15/2).

Dia mengatakan kalau Musda ini ditunda, maka dikhawatirkan akan muncul isu kontrapoduktif dan Musda tidak berjalan secara alamiah. Dia menjelaskan proses alami dalam iklim demokrasi adalah pemimpin lahir dari bawah atau sesuai pilihan warga, dalam hal ini DPC se-Jatim, dan tidak ada rekayasa penunjukan dari atas (DPP).

Dia mengatakan bahwa Demokrat di Jawa Timur memiliki banyak sosok muda yang layak menjadi menjadi pemimpin.  "Tokoh muda Partai Demokrat yang banyak dibicarakan yakni Bayu Airlangga saya kira layak memimpin Demokrat Jatim, termasuk juga Emil Dardak. Soal siapa yang dipilih, itu serahkan warga Demokrat, karena pilihannya bebas," kata dia.

Pertimbangan lainnya, kata Sukowi, agenda Pemilu 2024 sudah cukup dekat sehingga perlu dipersiapkan dengan baik agar Demokrat bisa kembali berjaya kembali, baik di tingkat Jatim maupun Nasional.

"Mempertahankan kemenangan itu lebih berat daripada meraih kemenangan. Peluang Demokrat berjaya kembali saya kira cukup besar,"katanya.

Tags
SHARE