SHARE

istimewa

Pemberitaan yang bersentimen negatif terkait dengan isu itu, kata dia, sekitar 12 persen. Sementara itu, kinerja Polri dalam penanganan arus mudik dan balik pada tahun 2022 juga mendapat apresiasi dari media massa.

Ia menyebutkan 86 persen berita tentang kiprah Polri dalam penanganan arus mudik dan balik bersentimen positif dan netral.

"Berdasarkan pantauan pemberitaan soal arus mudik dan balik, terlihat isu yang paling banyak diangkat media adalah soal informasi rekayasa lalu lintas," kata Rustika.

Pemberitaan negatif soal arus mudik dan balik, kata dia, hanya sekitar 13,74 persen, yakni terkait dengan kemacetan di sejumlah titik, kecelakaan lalu lintas, calo tiket, hingga tingkah pemudik yang tidak menaati aturan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.

Pada tahun ini, lanjut Rustika, pemberitaan soal terorisme memberikan sentimen positif terhadap institusi Polri karena minimnya aksi terorisme di Tanah Air selama semester pertama 2022.

"Pemberitaan soal terorisme lebih banyak membahas soal penangkapan teroris oleh Densus 88,” ucap Rustika.

Hal lainnya, kata dia, soal penanganan pada kelangkaan pada minyak goreng. Tugas pengawasan stok dan harga minyak goreng yang kini juga diemban TNI/Polri.

"Kapolri menyebutkan setiap hari ada 17.000 pasar tradisional yang diperiksa dan diawasi stok dan harganya," kata Rustika.

Secara umum, Indonesia Indicator mencatat Polri berhasil melaksanakan berbagai tugas dari Presiden Joko Widodo. Tugas yang dinilai sukses diemban Polri itu, antara lain, penanganan COVID-19, penanggulangan kelangkaan minyak goreng, arus mudik dan balik, serta penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sementara itu, Indonesia Indicator juga mencatat ada tiga isu pemberitaan terkait dengan kinerja Polri di media massa yang mendapat sentimen negatif.

“Sentimen negatif utamanya ditujukan untuk pemberitaan soal oknum polisi," kata Rustika.

Rustika menjelaskan bahwa sentimen negatif soal konflik Papua pun tidak langsung ditujukan pada Polri, tetapi pada aksi KKB.

Indonesia Indicator juga melakukan kajian analisis persepsi warganet terhadap Polri. Dalam penelitian itu, kajian dibagi dalam dua kategori, yakni analisis isu berdasarkan jumlah unggahan dan analisis isu berdasarkan jumlah reaksi/tanggapan warganet.

Lima isu teratas Polri berdasarkan engagement, yakni seputar lalu lintas, hilangnya Emmeril Khan, kasus penipuan berkedok investasi, oknum polisi, dan pengungkapan narkoba. Di

medsos, peran Polri dalam penanggulangan COVID-19 masih banyak menyita atensi netizen.

"Polri dinarasikan positif ketika aktif mendistribusikan vaksin booster untuk masyarakat dari berbagai kelompok umur. Polri juga dinarasikan netizen selalu terdepan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak COVID-19," ujarnya

Halaman :
Tags
SHARE