SHARE

Menlu Retno L.P.Marsudi (Kemenlu)

CARAPANDANG.COM - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan melakukan pertemuan di Singapura, Kamis, membahas perkembangan situasi di Myanmar dan langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Kedua menteri sepakat ASEAN dapat memainkan peran penting memfasilitasi dialog yang konstruktif serta (membantu, red) mengembalikan situasi normal dan stabilitas di Myanmar," kata Kementerian Luar Negeri Singapura melalui pernyataan, Kamis.

Retno dan Balakrishnan, sebagaimana dikutip dari pernyataan yang sama, membahas langkah-langkah yang mungkin ditempuh ASEAN untuk merespons situasi di Myanmar, termasuk mendorong dialog yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk negara-negara mitra. Oleh karena itu, kedua menteri mendorong ASEAN segera menggelar pertemuan informal tingkat menteri demi mewadahi pandangan negara-negara anggota mengenai masalah tersebut. 

ASEAN beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Dalam kesempatan yang sama, Balakrishnan menyeru seluruh pihak di Myanmar untuk menahan diri dan menurunkan ketegangan.

"Peluru tajam tidak boleh ditembakkan ke warga sipil yang tidak bersenjata dalam situasi apa pun," kata menlu Singapura itu saat membahas situasi di Myanmar bersama Retno Marsudi.

Dua menteri juga menyampaikan rasa prihatin terhadap perkembangan situasi di Myanmar setelah kudeta militer di Naypyitaw pada 1 Februari 2021.

"Keduanya berharap seluruh pihak dapat mengedepankan dialog untuk mencapai resolusi damai dan rekonsiliasi nasional di Myanmar, termasuk kembali ke pemerintahan yang demokratis," kata Kemenlu Singapura.