SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengingatkan pengobatan tidak hanya berhenti sampai dengan ruang praktik dokter dan isu teknis serta bahasa media tapi juga harus dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang bisa dipahami publik.

Ditemui dalam pembukaan Konferensi Asosiasi Dokter Medis Sedunia (World Medical Association) 2022 di Jakarta, Senin, Wamenkes Dante mengatakan dengan tema yang diusung yaitu pengobatan itu tidak hanya berada dalam lingkup ruang praktik dokter tapi juga menyangkut masalah hukum, komunikasi dan organisasi.

"Ini akan kita teruskan kepada masyarakat kedokteran di Indonesia bahwa hal-hal penting yang berkaitan dengan kedokteran tidak melulu bersumber pada masalah teknis dan komunikasi bahasa medis yang ada tetapi juga harus bisa diterjemahkan ke dalam bahasa hukum, bahasa publik, diterjemahkan ke dalam edukasi masyarakat," kata Wamenkes Dante.

Hal itu perlu dilakukan sehingga semua hal yang terkait dengan isu kesehatan dapat tercapai tujuannya yaitu mencapai ke ranah yang paling implementatif.

Wamenkes menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu fokus Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari enam pilar transformasi kesehatan di Indonesia.

Transformasi SDM berhulu pada tiga hal yaitu pemenuhan jumlah dokter, distribusi dokter yang merata dan mutu dokter yang harus terjaga semakin baik.

"Pertemuan ini akan mendukung transformasi kesehatan terutama bidang SDM di mana mutu kedokteran akan semakin lebih terjamin sehingga masyarakat kedokteran bisa memberikan sumbangsih di dalam dunia nyata yang lebih baik lagi," demikian Wamenkes Dante. 

Tags
SHARE