SHARE

Istimewa

CARAPANDANG -   Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Hasyim mengatakan sebanyak 225 siswa terpilih dari lima sekolah di kota tersebut akan mengikuti tes untuk Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun ini dari total 162 sekolah di Indonesia.

“Setiap sekolah akan diwakili oleh 45 siswa yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti tes tersebut,” ujarnya  di Yogyakarta, Jumat (15/4).

Dia menjelaskan syarat utama untuk bisa mengikuti tes yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) adalah usia minimal 15 tahun.

“Usia minimal harus 15 tahun. Jika belum 15 tahun maka tidak diperbolehkan mengikuti tes,” katanya.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa penentuan siswa yang akan mengikuti tes  juga dilakukan secara acak sehingga diharapkan dapat memotret kondisi yang sebenarnya sesuai tujuan awal dilakukan tes PISA.

Tes tersebut ditujukan mengukur kemampuan literasi, numerasi, dan sains siswa di berbagai negara.

“Soal akan diberikan dalam Bahasa Indonesia dan tes adalah soal-soal penalaran yang membutuhkan pemahaman yang baik dari siswa untuk bisa menjawab dengan tepat,” katanya.

Siswa yang terpilih untuk mengikuti tes PISA sudah mendapat pemberitahuan meskipun hingga saat ini belum diketahui secara pasti jadwal pelaksanaan tes tersebut.

“Hanya diberi rentang waktu pelaksanaan yaitu antara 9 Mei sampai 3 Juli. Tetapi belum ditetapkan secara pasti tanggal pelaksanaannya,” katanya.

Tes akan diselenggarakan di tiap-tiap sekolah yang terpilih dengan menggunakan komputer.

Dia menambahkan jumlah peserta dari Kota Yogyakarta atau DIY pada tahun ini menjadi peserta terbanyak selain dari DKI Jakarta dan Bangka Belitung.

Berdasarkan hasil tes PISA yang diselenggarakan pada 2018, kemampuan siswa Indonesia dalam membaca memperoleh nilai 371 dari rata-rata 487, sedangkan untuk matematika memperoleh nilai 379 dari rata-rata 487, dan untuk sains memperoleh nilai 389 dari rata-rata 489.

Merujuk pada nilai tersebut, maka disimpulkan Indonesia berada pada kuadran low performance dengan high quality, tidak ada ketimpangan performa belajar siswa perempuan dan laki-laki serta siswa perempuan lebih baik dibanding siswa laki-laki di semua bidang PISA. 

Tags
SHARE