CARAPANDANG -Â Hipnoterapi adalah teknik terapi yang memanfaatkan hipnotis untuk membantu pengobatan gejala atau kondisi kesehatan tertentu. Hipnoterapi bekerja dengan menginduksi keadaan hipnotis yang ditandai dengan kesadaran terjaga yang memungkinkan orang menjadi lebih rileks dan tenang. Namun, apakah benar hipnoterapi dapat membantu untuk mengatasi gejala depresi pada seseorang? Ini ulasannya!
Depresi Bukan Perasaan Sedih Biasa
Depresi sering diartikan sebagai perasaan sedih dan putus asa. Tidak sepenuhnya salah memang. Namun secara detail, depresi adalah gangguan perubahan suasana hati yang memengaruhi pola pikir, perasaan, dan cara beraktivitas. Pengidap depresi biasanya mengalami kesedihan, putus harapan, merasa tidak berharga, kehilangan minat beraktivitas, dan menyalahkan diri sendiri. Kalau kamu mengalami gejala ini dan berlangsung lama, setidaknya beberapa hari hingga dua minggu lebih, segera bicara pada dokter untuk mendapatkan pertolongan. Jika dibiarkan, depresi bisa mendorong pengidapnya untuk bunuh diri.
Depresi terjadi akibat hasil interaksi kompleks antara faktor biologi, psikologi, dan lingkungan. Ini berarti kejadian depresi dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari faktor genetik, kemampuan seseorang menghadapi stres, trauma masa kecil, pola asuh orangtua, efek samping obat-obatan (seperti obat tidur dan obat hipertensi), dan mengidap penyakit tertentu (seperti cedera kepala, gangguan hormon tiroid, penyakit jantung, diabetes, kanker, hingga HIV/AIDS).
Hipnoterapi Bekerja dengan Mengubah Alam Bawah Sadar
Hipnoterapi adalah tipe terapi yang menggunakan hipnosis, yaitu tindakan memasuki alam bawah sadar seseorang untuk memberikan sugesti tertentu. Pada kasus depresi, hipnoterapi bertujuan untuk membuat seseorang fokus dan rileks, sehingga perasaan dan emosi negatif di masa lalu bisa dikendalikan. Meski sudah banyak yang melakukan, hipnoterapi untuk atasi depresi belum terbukti efektif dan masih menimbulkan pro-kontra. Berikut di antaranya:
Lebih Baik ke Psikolog atau Psikiater
Depresi bukan sekadar emosi negatif yang muncul karena masalah di masa lalu, sehingga membuka luka lama dengan dalih membantu pengidap depresi berdamai dengan masa lalu bukan pilihan tepat. Depresi terjadi karena banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan zat kimia dalam otak. Maka itu, sebaiknya bicara pada psikolog atau psikiater terlebih dulu jika kamu merasa memiliki gejala depresi. dilansir halodoc.com
Depresi Bukan Perasaan Sedih Biasa
Depresi sering diartikan sebagai perasaan sedih dan putus asa. Tidak sepenuhnya salah memang. Namun secara detail, depresi adalah gangguan perubahan suasana hati yang memengaruhi pola pikir, perasaan, dan cara beraktivitas. Pengidap depresi biasanya mengalami kesedihan, putus harapan, merasa tidak berharga, kehilangan minat beraktivitas, dan menyalahkan diri sendiri. Kalau kamu mengalami gejala ini dan berlangsung lama, setidaknya beberapa hari hingga dua minggu lebih, segera bicara pada dokter untuk mendapatkan pertolongan. Jika dibiarkan, depresi bisa mendorong pengidapnya untuk bunuh diri.
Depresi terjadi akibat hasil interaksi kompleks antara faktor biologi, psikologi, dan lingkungan. Ini berarti kejadian depresi dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari faktor genetik, kemampuan seseorang menghadapi stres, trauma masa kecil, pola asuh orangtua, efek samping obat-obatan (seperti obat tidur dan obat hipertensi), dan mengidap penyakit tertentu (seperti cedera kepala, gangguan hormon tiroid, penyakit jantung, diabetes, kanker, hingga HIV/AIDS).
Hipnoterapi Bekerja dengan Mengubah Alam Bawah Sadar
Hipnoterapi adalah tipe terapi yang menggunakan hipnosis, yaitu tindakan memasuki alam bawah sadar seseorang untuk memberikan sugesti tertentu. Pada kasus depresi, hipnoterapi bertujuan untuk membuat seseorang fokus dan rileks, sehingga perasaan dan emosi negatif di masa lalu bisa dikendalikan. Meski sudah banyak yang melakukan, hipnoterapi untuk atasi depresi belum terbukti efektif dan masih menimbulkan pro-kontra. Berikut di antaranya:
- Pro
- Kontra
Lebih Baik ke Psikolog atau Psikiater
Depresi bukan sekadar emosi negatif yang muncul karena masalah di masa lalu, sehingga membuka luka lama dengan dalih membantu pengidap depresi berdamai dengan masa lalu bukan pilihan tepat. Depresi terjadi karena banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan zat kimia dalam otak. Maka itu, sebaiknya bicara pada psikolog atau psikiater terlebih dulu jika kamu merasa memiliki gejala depresi. dilansir halodoc.com