SHARE

ilustrasi rupiah dan dollar

CARAPANDANG - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpeluang menguat sejalan dengan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih baik dari ekspektasi.

Kurs rupiah pada Rabu pagi dibuka melemah tipis 2 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.150 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.148 per dolar AS.

"Untuk hari ini dapat berpotensi menguat, sejalan dengan publikasi data PDB yang lebih baik dari ekspektasi," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni 5,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun 2022 tercatat 5,31 persen (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh hampir seluruh komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,48 persen (yoy) sejalan meningkatnya mobilitas masyarakat, termasuk aktivitas perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta berlanjutnya penyaluran bantuan sosial.

Ekspor tetap tumbuh tinggi sebesar 14,93 persen (yoy), didorong oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat. Pertumbuhan investasi nonbangunan juga tetap tinggi sejalan dengan kinerja ekspor, meskipun pertumbuhan investasi secara keseluruhan sedikit tertahan pada 3,33 persen (yoy) akibat investasi bangunan yang masih rendah.

Sementara dari global, Rully mengatakan mungkin ada dampak dari pelemahan dolar AS, menyusul pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang masih memberi sinyal dovish.

Sinyal dovish terlihat dari Ketua The Fed Jerome Powell yang kembali menyebutkan inflasi AS akan terus menurun.

Dolar melemah di awal sesi Asia pada Rabu pagi, setelah Powell gagal memberikan tanda-tanda baru tekanan hawkish terhadap pasar tenaga kerja yang tangguh di Amerika Serikat, membuat investor bertaruh bahwa suku bunga mungkin tidak akan naik lebih jauh.

Dalam sesi tanya jawab di hadapan Economic Club of Washington pada Selasa (7/2), Powell mengakui bahwa suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan jika kondisi ekonomi tetap kuat tetapi menegaskan kembali bahwa dia merasa proses disinflasi sedang berlangsung.

Rully memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp15.075 per dolar AS hingga Rp15.155 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada akhir perdagangan Selasa (7/2) turun 93 poin atau 0,62 persen ke posisi Rp15.148 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.055 per dolar AS.



Tags
SHARE