SHARE

Anggota MPR RI, H. Gusti Farid Hasan Aman pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Minggu (21/1).

CARAPANDANG - Pancasila tidak lahir secara tiba-tiba tetapi membutuhkan proses yang panjang. Kelahiran Pancasila dilandasi oleh perjuangan bangsa dan berasal dari gagasan dan  kepribadian bangsa Indonesia sendiri.

Demikian disampaikan oleh Anggota MPR RI, H. Gusti Farid Hasan Aman pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Minggu (21/1).

Gusti Farid menekankan bahwa nilai-nilai atau sila-sila yang terkandung dalam Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Maka itu,  sudah seharusnya masyarakat Indonesia bangga dengan Pancasila, sebab Pancasila telah menjadi identitas dari bangsa Indonesia.

Maka itu, dia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia mengamalkan nilai-nilai luhur dalam Pancasila. Dengan mengamalkannya maka bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar.

“Pancasila jangan hanya sebagai jargon, tapi yang paling utama bagaimana Pancasila itu dapat diimplementasikan dalam sikap dan perbuatan,” tegas Gusti Farid.

Lebih lanjut Senator dari Kalimantan Selatan ini menjelaskan  mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sejalan dengan nilai-nilai ajaran Agama. Bahkan, dalam konsep Islam pada sila pertama mengajak umat Islam Indonesia untuk memurnikan aqidah atau keyakinannya terhadap Tuhan.

“Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila pertama Pancasila mengandung makna yang sangat dalam bahwa kita harus memurnikan aqidah, yaitu kita harus bergantung dan bersandar kepada satu tuhan yakni Allah Swt,” jelasnya.

Pada sila-sila lainnya mengajarkan masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama dalam nilai-nilai kebenaran dan keadilan, yang diimplementasikan dalam sikap dan tindakan yang menjunjung tinggi nilai kemanusian.

“Semangat terhadap menjunjung tinggi nilai kemanusian ini mengajarkan kita masyarakat Indonesia untuk memiliki kepedulian terhadap sesama, serta memiliki kemauan yang besar dalam hidup saling sayang dan menghormati. Sehingga terwujudlah semangat menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Jika setiap anak bangsa memiliki semangat yang sama yakni merawat persatuan bangsa, maka ini menjadi kekuatan utama untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh dan kuat.

“Mari bersama-sama menjaga NKRI dengan senantiasa memperkuat rasa persatuan dan kesatuan anak-anak bangsa. Hindari ujaran kebencian dan menebar kebohongan yang bisa memicu perpecahan,” pesanya.

Tags
SHARE