SHARE

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berharap berdirinya Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) membawa dampak positif terhadap upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Kotawaringin Timur.

CARAPANDANG - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berharap berdirinya Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) membawa dampak positif terhadap upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Salah satu fokus Muhammadiyah adalah peningkatan SDM. Ini yang terus kita lakukan, termasuk dengan berdirinya Umsa ini. Mudah-mudahan tidak hanya membawa manfaat terhadap peningkatan SDM di Kabupaten Kotawaringin Timur, tetapi juga daerah sekitarnya," ucap Haedar Nashir di sela peresmian Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) di Sampit, Selasa.

Haedar mengaku senang bisa hadir bersilaturahim sekaligus meresmikan Umsa. Ini merupakan kedua kali bagi Haedar menginjakkan kaki di Sampit setelah sebelumnya pernah datang ke kota ini pada 2001.

Sebelum peresmian, acara didahului dengan pelantikan Ramadansyah sebagai Rektor Umsa periode 2022-2027. Pria yang juga menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah Kotawaringin Timur itu diamanahi untuk memimpin Umsa yang dibentuk dari penggabungan STKIP Sampit dan Akbid Muhammadiyah Sampit.

Lebih lanjut, Haedar Nashir Umsa merupakan satu dari 173 perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiah di Indonesia dan luar negeri.

Muhammadiyah juga memiliki 121 rumah sakit, 400 klinik kesehatan, ribuan sekolah, 21.000 PAUD dan TK yang juga ada di di Mesir dan Malaysia.

Haedar menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor yang sejak awal mendukung dan memfasilitasi berdirinya Umsa.

Bahkan Halikinnor juga menemuinya saat berada di Palangka Raya untuk menyampaikan dukungan terhadap Umsa.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada warga bernama Abdul Kholiq yang menghibahkan tanahnya seluas 10,85 hektare untuk pembangunan kampus Umsa. Saat ini Umsa masih menempati bangunan yang sebelumnya merupakan kampus STKIP Sampit dan Akbid Muhammadiyah Sampit.

Menurutnya, organisasi Islam tidak hanya bergerak pada keyakinan dan ibadah, tetapi juga kemajuan bersama.

Muhammadiyah berusaha menjadi "rahmatan lil alamin" atau rahmat bagi semesta alam tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar-golongan, bahkan pilihan politik.

"Ini semua karena Muhammadiyah sejak lahir membawa misi menyebarluaskan Islam yang membawa kemajuan dan membangun peradaban. Selain umat Islam, juga agama lain saling menghargai. Islam ingin membawa kemajuan hidup bersama. Dari situlah lahir sekolah, rumah sakit dan seluruh pergerakan Muhammadiyah," ujarnya.

Haedar menyebut Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang melimpah, namun yang masih menjadi "pekerjaan rumah" adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang perlu ditingkatkan.

Dia mengaku prihatin karena indeks SDM Indonesia masih di bawah enam negara ASEAN. Daya saing juga masih di posisi serupa. Bahkan, ada data menyebutkan bahwa IQ atau kecerdasan intelektual rakyat Indonesia menempati urutan 113 dunia dengan angka 78,49.

Kondisi itu hampir sama dengan Timor Leste atau Papua Nugini, padahal ada orang Indonesia yang cerdas dan mendapat penghargaan, tetapi secara umum IQ rakyat bangsa ini dinilai masih rendah.

"Makanya, ini yang menjadi keprihatinan kita bersama. Insya Allah kalau ada kesempatan untuk berkhidmat untuk kepentingan bangsa, Muhammadiyah akan berjuang," kata Haedar Nashir.

Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Kemasyarakatan, Suhaemi mengatakan pemerintah provinsi menyambut gembira berdirinya Umsa. Dia berharap Umsa dapat berkontribusi besar dalam upaya meningkatkan kualitas SDM masyarakat.

"Selamat kepada Rektor Umsa yang baru dilantik. Semoga semakin berkembang. Kita berharap Muhammadiyah di Kalimantan Tengah terus berkibar sebagaimana cita-cita Muhammadiyah," ucap Suhaemi.