SHARE

Ilustrasi | Istimewa

CARAPANDANG.COM - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq naik tajam setelah ketua Federal Reserve Jerome Powell mengakui bahwa inflasi mulai mereda, dalam pernyataan yang dia buat menyusul kenaikan suku bunga seperempat poin oleh bank sentral AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average terdongkrak 6,92 poin atau 0,02 persen, menjadi menetap di 34.092,96 poin. Indeks S&P 500 bertambah 42,61 poin atau 1,05 persen, menjadi berakhir di 4.119,21 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 231,77 poin atau 2,0 persen, menjadi ditutup pada 11.816,32 poin.

Dari 11 sektor industri utama S&P 500, hanya sektor energi yang mengakhiri hari lebih rendah, turun 1,9 persen, sementara sektor teknologi yang sensitif terhadap suku bunga memperoleh keuntungan terbesar, terangkat 2,3 persen.

Reli sore membuat S&P mencatatkan level penutupan tertinggi sejak 25 Agustus sementara Nasdaq membukukan penutupan tertinggi sejak September.

Indeks-indeks utama Wall Street telah kehilangan pijakan segera setelah The Fed mengumumkan keputusan kenaikan suku bunga. Pernyataannya juga mengatakan "kenaikan yang sedang berlangsung" untuk suku bunga akan sesuai.

Tetapi indeks memantul dari posisi terendahnya dan terus menguat segera setelah Powell mulai berbicara kepada wartawan dengan S&P berakhir 1,0 persen dan Nasdaq bertambah 2,0 persen.

Investor didorong oleh jawaban Powell atas pertanyaan tentang pelonggaran kondisi keuangan seperti kenaikan ekuitas dan penurunan imbal hasil obligasi dalam beberapa bulan terakhir, menurut Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi di Edward Jones, St Louis.

"Dia memiliki kesempatan untuk menyampaikan pesan hawkish dan tidak menerimanya. Dia bisa saja mengatakan bahwa pasar menjadi terlalu bersemangat dan dia tidak mengambil kesempatan itu. Sebaliknya dia mengatakan banyak pengetatan telah terjadi," kata Kourkafa.

Karena Powell mengatakan dia dapat mengakui untuk pertama kali bahwa disinflasi mulai terjadi, investor melihat petunjuk bahwa akan ada dua kenaikan suku bunga lagi sebagai "pengganti", kata ahli strategi tersebut.

Halaman :
Tags
SHARE