SHARE

istimewa

Kendati demikian, lanjut Bhima, faktor demografi menurut Bhima bukan satu-satu nya yang mampu mendorong masyarakat beralih menggunakan bank digital.

"Tidak hanya generasi milenial dan Z yang tertarik menjadi nasabah bank digital, generasi yang lebih senior pun melihat bank digital sebagai sebuah kebutuhan karena layanan cukup lengkap dari tabungan, pinjaman hingga layanan investasi dalam satu platform," kata Bhima.

Ke depan, bank digital yang mampu meningkatkan integrasi layanan dengan platform digital lain, serta mampu menjadi leader dalam inovasi teknologi, berpotensi menjadi market movers.

Bhima menambahkan integrasi layanan yang dimaksud misalnya nasabah cukup membuka tabungan bank digital di platform e-commerce dan sebaliknya nasabah juga bisa lakukan investasi reksadana saham di bank digital tanpa harus membuka akun baru di platform khusus investasi. Hal itu akan memberikan pengalaman bagi pengguna yang berbeda dari bank tradisional.

Ia pun menyarankan agar bank digital mampu mendorong kenaikan literasi keuangan digital, sekaligus penetrasi pinjaman ke sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja.

"Visi jangka panjang bank digital sudah sesuai dengan inti layanan perbankan yaitu menjadi lembaga intermediasi yang pada akhirnya meningkatkan budaya literasi tidak hanya soal tabungan tapi bagaimana memanfaatkan platform untuk pinjaman produktif, dan berdampak pada munculnya wirausaha-wirausaha baru yang menyerap tenaga kerja secara masif," ujar Bhima.

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan pada dasarnya bank punya peluang yang sama untuk memenangi persaingan. Karena saat ini semua bank telah mengembangkan layanan digitalnya, maka bank yang lambat beradaptasi tentunya akan tertinggal.

"Teknologi digital membawa bank berdiri di garis start yang sama. Jika dulu bank-bank besar yang memiliki banyak kantor cabang dan ATM menjadi pemenang, kini di era teknologi digital, bank memiliki garis start baru untuk berlomba jadi pemenang," ujar Piter.

Piter mencontohkan Bank jago sebagai bank pertama yang benar-benar sudah full digital, yang membuatnya unggul untuk memulai duluan dibandingkan kompetitor yang saat ini masih dalam fase persiapan.

"Jago punya punya kelebihan karena start di garis pertama. Tinggal bagaimana bank Jago bisa memanfaatkan start awal ini dengan mengembangkan sistem layanannya ke depan dan bisa menjadi pemenang," kata Piter.
 

Halaman :
Tags
SHARE