SHARE

istimewa

Boy pun memandang banyak hal yang bisa berkolaborasi serta menyinergikan dengan institusi kampus guna mencegah serta memberantas persebaran radikal terorisme di lingkungan perguruan tinggi yang sudah sangat memprihatinkan.

"Kami angkat narasi wawasan kebangsaan kepada para peserta didik, menggelar program dialog dengan program 'Warung NKRI' yang sudah kami bentuk, serta pembekalan wawasan kepada mahasiswa baru," kata dia.

Selanjutnya, menanggapi kunjungan Kepala BNPT tersebut dalam acara diskusi itu, Rektor Universitas Brawijaya Widodo mengatakan bahwa pihaknya banyak berdiskusi tentang pelaksanaan program dan kerja sama sebagai upaya pencegahan dan meminimalisasi masuknya paham radikalisme dan terorisme ke lingkungan kampus.

Upaya itu, kata dia, mengacu pada tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

"Tadi, sudah kami bahas banyak soal pendidikan untuk mengedukasi generasi muda agar makin mencintai bangsa dan negaranya. Kedua, dengan menyiapkan unit aktivitas atau kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme, misalnya dalam bidang bisnis," ujar Widodo.

Ketiga, lanjut dia, melalui pembentukan pola pikir mahasiswa melalui pembangunan narasi inklusif dan toleran, sebagaimana cita-cita Universitas Brawijaya untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia.

Bahkan, Widodo juga menyampaikan bahwa Universitas Brawijaya dan BNPT mendorong kerja sama dalam bidang penelitian serta pengabdian masyarakat, seperti dengan membangun kajian riset serta pembinaan pemahaman kebudayaan nusantara melalui program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Fauzan menilai kehadiran Kepala BNPT beserta jajaran memberikan penguatan terhadap upaya yang telah dilakukan oleh UMM dalam mengantisipasi serta meminimalisasi penyebaran paham intoleransi dan radikalisme di lingkungan kampus melalui serangkaian program dan pembentukan kelembagaan.

"Kehadiran Kepala BNPT ini memberikan penguatan terhadap apa yang selama ini Universitas Muhammadiyah Malang lakukan. Secara riil, kami telah melakukan berbagai kegiatan, salah satunya festival kebangsaan sehingga tahapannya sudah bukan imbauan lagi, melainkan penerapan praktik-praktik. Jadi, ini sangat klop," ujar Fauzan.
 

Halaman :