SHARE

istimewa

Ia menambahkan, bank sentral global lainnya juga masih akan menaikkan suku bunga acuannya untuk memerangi inflasi di negaranya masing-masing, seperti Australia, Inggris, dan Kanada.

Kebijakan tersebut kembali memperbesar selisih atau spread dengan suku bunga acuan AS yang membuat dolar AS tertekan terhadap nilai tukar lainnya.

Di sisi lain, kenaikan agresif suku bunga acuan AS tahun ini masih menjadi penekan nilai tukar rupiah karena spread suku bunga acuan AS dan Bank Indonesia menyempit.

"Aset dolar AS menjadi lebih menarik. Pasar masih menunggu kebijakan BI yang terbaru di hari Kamis ini," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak menguat ke level Rp14.930 per dolar AS dengan level resisten Rp15.000 per dolar AS.

Pada Selasa (19/7/2022) lalu, rupiah ditutup menguat 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.977 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.981 per dolar AS.

Halaman :
Tags
SHARE