SHARE

istimewa

Dalam kawasan tersebut, hampir 1.000 teknisi layanan, pakar O&M, dan manajer proyek ditempatkan untuk membantu proses migrasi cloud bagi pelanggan Huawei Cloud. Dengan kerangka kerja baru 3AZ DR, Region Indonesia akan mencapai peralihan beban kerja dalam hitungan menit tanpa kehilangan data.

Dengan begitu, Huawei menggelontorkan dana sebesar 20 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk pengembangan dan riset setiap tahunnya guna menyempurnakan itu semua.

Vice President Huawei Cloud Marketing Jonathan Zhou dalam acara ini juga menegaskan kembali komitmen Huawei yang akan memperkenalkan delapan layanan inovatif, yakni Huawei Cloud CCE Turbo, Ubiquitous Cloud Native Service (UCS), GaussDB, DataArts LakeFormation, gudang data real-time, Low Latency Live (LLL), dan model gelombang Pangu.

Model gelombang Pangu ini setidaknya akan bisa memangkas prediksi gelombang dari hitungan jam menjadi detik, dengan tingkat kesalahan prediksi tinggi gelombang yang kurang dari 10 cm.

"Ini merupakan kali pertama layanan-layanan tersebut diperkenalkan untuk implementasi di Indonesia," tutur dia.

Gelaran Huawei Cloud Indonesia Summit hadir dengan mengusung tema "Building the Cloud Foundation for an Intelligent Indonesia," konferensi ini dihadiri pemain industri terkemuka, para pakar, mitra dan rekan media, yang saling berbagi gagasan guna mendorong ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang kuat di Indonesia.

Informasi yang penting juga disampaikan pada gelaran seperti Huawei Cloud yang mengumumkan rencana peluncuran Region baru di Indonesia pada tahun ini.
Di mana nantinya, region ini akan hadir dengan arsitektur 3AZ DR serta telah mengantongi sertifikat level-6 dari Institut Pemulihan Bencana Internasional (Disaster Recovery Institute International atau DRI).

Secara bersamaan, akan diluncurkan lebih dari 60 layanan cloud baru yang menawarkan pengalaman pengguna terbaik di bidang e-commerce, platform video pendek, game online, serta asuransi dan keuangan.

Halaman :