CARAPANDANG.COM - Oleh: Amir Fiqi, Wartawan dan Pemerhati Sosial
Rivalitas antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo semakin “vulgar” dipertontonkan ke publik. Terbaru, saat menyampaikan arahan dalam rapat koordinasai tiga pilar PDI- Perjuangan di Manado, Rabu (9/2), Puan mengungkapkan kekesalannya kepada kader-kader PDI Perjuangan karena ada gubernur yang tidak mau menyambut dirinya saat turun ke daerah. Puan merasa heran kenapa ada gubernur yang tak mau menyambutnya, padahal dia adalah seorang Ketua DPR RI.
Memang, saat menyampaikan kekesalannya, Puan tidak menyebut secara langsung siapa gubernur yang dimaksud. Namun, publik bisa sangat mudah menebak maksud dari ucapan Puan sedang diarahkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dan penilaian publik semakin diperkuat saat Puan meresmikan Pasar Legi di Solo tidak didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kemarahan Puan ini semakin mempertegas bahwa hubungannya dengan Ganjar sedang tidak harmonis. Kedua sedang berjarak secara politik. Terlebih pernyataannya itu diungkapkan dengan bahasa yang cukup vulgar. Rivalitas kedua tidak lagi bisa ditutup-tutupi, publik bisa membaca dengan mudah.
Revalitas menuju Pilpres
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat, partai papan atas seperti Partai Golkar dan Partai Gerindra secara terbuka sudah menyatakan akan mengusung ketua umumnya masing-masing, yakni Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto.
Namun, hal ini tidak terjadi pada PDI-Perjuangan. Sebagai partai politik pemenang Pemilu 2019 malah terkesan masih bimbang untuk memunculkan nama yang akan bertarung pada Pilpres 2024 nanti. Bukan solid menentukan satu nama yang akan diusung, yang terjadi malah muncul rivalitas antara Puan dan Ganjar.
Meski Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati belum memutuskan siapa yang akan diusung, tapi sudah terbaca dengan jelas bahwa elit PDI-Perjuangan sangat menghendaki Puan sebagai calon yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Tapi rencana tersebut terhambat dengan minimnya elektabilitas Puan. Justru calon yang tidak digadang-gadang, Ganjar memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei.
Halaman :
Rivalitas antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo semakin “vulgar” dipertontonkan ke publik. Terbaru, saat menyampaikan arahan dalam rapat koordinasai tiga pilar PDI- Perjuangan di Manado, Rabu (9/2), Puan mengungkapkan kekesalannya kepada kader-kader PDI Perjuangan karena ada gubernur yang tidak mau menyambut dirinya saat turun ke daerah. Puan merasa heran kenapa ada gubernur yang tak mau menyambutnya, padahal dia adalah seorang Ketua DPR RI.
Memang, saat menyampaikan kekesalannya, Puan tidak menyebut secara langsung siapa gubernur yang dimaksud. Namun, publik bisa sangat mudah menebak maksud dari ucapan Puan sedang diarahkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dan penilaian publik semakin diperkuat saat Puan meresmikan Pasar Legi di Solo tidak didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kemarahan Puan ini semakin mempertegas bahwa hubungannya dengan Ganjar sedang tidak harmonis. Kedua sedang berjarak secara politik. Terlebih pernyataannya itu diungkapkan dengan bahasa yang cukup vulgar. Rivalitas kedua tidak lagi bisa ditutup-tutupi, publik bisa membaca dengan mudah.
Revalitas menuju Pilpres
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat, partai papan atas seperti Partai Golkar dan Partai Gerindra secara terbuka sudah menyatakan akan mengusung ketua umumnya masing-masing, yakni Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto.
Namun, hal ini tidak terjadi pada PDI-Perjuangan. Sebagai partai politik pemenang Pemilu 2019 malah terkesan masih bimbang untuk memunculkan nama yang akan bertarung pada Pilpres 2024 nanti. Bukan solid menentukan satu nama yang akan diusung, yang terjadi malah muncul rivalitas antara Puan dan Ganjar.
Meski Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati belum memutuskan siapa yang akan diusung, tapi sudah terbaca dengan jelas bahwa elit PDI-Perjuangan sangat menghendaki Puan sebagai calon yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Tapi rencana tersebut terhambat dengan minimnya elektabilitas Puan. Justru calon yang tidak digadang-gadang, Ganjar memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei.